AFR NEWSLETTER No. V
11 September 2006
Turnamen tenis internasional ITF Women’s Circuit -3, 18-24 September 2006 dan 25 Sept -1Okt 2006
Sandy Gumulya dan Ayu Fani Damayantio sebagai unggulan pertama dan kedua, setelah beberapa petenis asing mengundurkan diri.. Turnamen Women’s Circuit ini berlangsung di Pusat Tenis Kemayoran dengan Official Hotel adalah Hotel GOLDEN BOUTIQUE Kemayoran jalan Angkasa No. 1 Kemayoran Jakarta. Jadwal sign-in babak kualifikasi hari Sabtu 16 September 2006 di Hotel GOLDEN Boutique Kemayoran dari pkl. 16.00 sampai 18.00 kemudian kualifikasi dimulai 17 – 18 Sept 2006 dan dilanjutkan babak utama 19-23 September 2006.
Petenis tuan rumah yang masuk babak utama adalah Lavinia Tananta Vivien Silfany , Lutfiana Aris Bidiharto. Di babak Kualifikasi diterima Jesy Rompies, Angelika Jogasuria, Mia Sacca, Beatrice Gumulya, Angelina Jogasuria, Laili Rahmawati.
________________________________________________________________________________________________
Tim tenis Mahassiwa menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa se Asia Tenggara di Vietnam
Sedang dipersiapakn tim tenis menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa se ASEAN dibulan Desember 2006. Yang dinominasikan atlet tenis seperti Hendri Soesilo Pramono (DKI), Nesa Arta (DKI) untuk putra dan Dian Anggraeni dan Febri Joana untuk putri dengan pelatih Hudani Fajri. Keempat atlet sedang ditunggu jawaban atas kesediaannya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tim Davis Cup didukung oleh FILA
Tim Davis Cup yang terdiri dari Suwandi, Prima Simpatiaji, Bonit Wiryawan dan Elbert Sie dengan pelatih Bill Tym dan nonplaying captain Tintus Arianto Wibowo tanggal 8 September 2006 telah menerima perlengkapan pakaian maupun sepatu FILA dari PT. Polyfilatex di secretariat PB Pelti. Iman Setia Nugraha menyerahkan perlengkapan FILA kepada Ketua Umum PB Pelti Martina Widjaja yang selanjutnya diberikan secara simbolis kepada anggota tim termuda Elbert Sie disaksikan oleh anggota Pengurus Besar Pelti seperti Ketua Bidang Pengembangan Rachmanto Surahmad, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Slamet utomo, Komite Pertandingan Johannes Susanto, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Senior Diko Moerdono yang juga sebagai Manajer Tim Davis Cup Indonesia dan August Ferry Raturadang. Direncanakan tim Davis Cup Indonesia meninggalkan Jakarta ke Singapore kemudian ke Beijing dan esok harinya baru tiba di Kazakhstan. Pertandingannya sendiri berlangsung 22 – 24 September 2006.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fed Cup
Tim putri Fed Cup Indonesia yang batal ke Israel melawan tim Israel karena alasan keamanan akan menerima keputusan apakah kena sangsi dari ITF sesuai dengan aturan yang sudah baku di kejuaraan dunia beregu putri Fed Cup. Kalau ikuti aturan ITF Fed Cup maka tim yang gagal kirimkan timnya maka akan kena sangsi denda US$ 5,000 , tidak diperkanankan ikut Fed Cup minimal 1 tahun dan membayar denda atas beaya yang sudah dikeluarkan tuan rumah untuk mempersiapkan pertandingannya. Tetapi awalnya Pemerintah Indonesia sudah ijinkan tim Indonesia bertanding tetapi mengingat akahir akhir ini terjadi perang antara Lebanon dan Israel maka dengan berat hati tim Indonesia tidak berangkat karena alasan keamanan.
Keputusan tentang hal ini baru akan diputuskan oleh ITF dalam rapat Fed Cup Committee pada tanggal 15 September 2006 mendatang.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
TURNAMEN BARU
Turnamen baru akan masuk dibulan Nopember yaitu TDP yunior ISCI Cup dan TDP kelompok umum RAMLI’s CUP tgl 10-17 Desember 2006 di Medan
======================================================================
KEGIATAN YUNIOR
Hasil Christopher Rungkat dalam ITF Team Tour North America
Christopher Rungkat di turnamen Grand Slam US Open Junior yang berlangsung 4 – 11 September 2006 , Christopher Rungkat masuk babak utama dan dibabak pertama menang melawan petenis tuan rumah Austin Krajicek 76(7) 26 76(9) dan dibabak kedua dkalahkan oleh unggulan 11 asal Russia Pavel Chokov 57 16
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Turnamen tenis internasional ITF Sarawak Minister Champs di Kuching
Grace Sari Ysidora Tobing gagal melanjutkan pertandingan dibabak kedua karena cidera. Dibabak pertama Grace mengalahkan Prerana Prathap (IND) 61 61 tetapi dibabak kedua Grace menyerah melawan Kumari Sivela Solanki (India) karena cidera diset kedua setelah jatuh 36 ret..
Petenis lainnya Verena Anindita Banu asal Bandung gagal dibabak pertama dikalahkan oleh petenis asal Malaysia Neesha Thrumalaichel Vam 06 16
Petenis Indonesia yang mendapatkan wild card babak utama adalah Lenz Theodor (DKI) (peringkat ITF Jr 404) yang awalnya tidak mendaftar. Lenz dibabak pertama menang dari petenis Taipei Chen I Ta 63 62, dibabak kedua dikalahkan petenis Taipei lainnya Hung Jui Chen 26 16.
Ivan Regam K asal Bandung dibabak pertama ketemu rekannya sendiri Bani Kohar Harahap 36 16 . sedangkan Agil Fajar Saputro mengalahkan Chee Hong Ming 75 62 kemudian kalah dari Lim Yang Kyu (Korea) 06 63 16
Tito Parulian Hutauruk (Medan) dibabak pertama kalah dari petenis Hong Kong 46 16. Alvin Putra Kurniawan dibabak pertama kalah dari petenis Hongkong Wang Tse Chen 16 64 16.
David Agung Susanto asal Semarang dibabak pertama mengalahkan petenis India Varun Gunaseelan (India) 62 75 dibabak kedua kalah dari Huang Hsu Chun dari Taipei 67(4) 36
Revel Yehezkia (DKI) dbabak pertama kalah dari Chang Zhia Hwa (MAS) 57 16
Bani Kohar Harahap (DKI) dibabak ketiga kalah dari petenis Taipei PENG Hsien Yin 26 06.
PERSAMI (Pertandingan Sabtu Minggu)
Banyak pertanyan kepada saya mengenai Peraturan Pertandingan Persami
Tujuan utama adalah agar atlet mendapatkan sarana pertandingan sehingga yng digubakan adalah peraturan TDP khususnya untuk KU 14 tahun , 16 tahun dan 18 tahun. Soal KU 10 th dan 12 tahun bisa saja tidak sama dgn TDP misalnya dibuat dalam system round robin. Usahakan jangan system gugur. Tapi bisa juga sama yaitu system konsolasi. Jadi yang kalah dibabak pertama akan diadu lagi dengan yang kalah kalah dibabak pertama. Begitu juga yang kalah dibabak kedua diadu dengan yang kalah dibabak kedua lainnya Dan seterusnya, sehingga bisa bertanding dalah 3-5 kali. Tetapi yang penting adalah minimal bertanding satu set saja bisa sampai total 6 games ( 6-0 atau 6-1 atau 6-2) .
Uji coba aturan baru di Persami
Persami selama ini menurut pengamatan saya dilaksanakan khusus untuk kelompok umur 10 tahun, 12 tahun masih membutuhkan bimbingan karena masih labil. Dengan menganut asas kemandirian yang ditanamkan kepada atlet cilik sehingga atlet yang belum lama belajar tenis jelas jelas menunjukkan kebingungannya. Maklum saja menghitung angka saja masih belum ditambah dengan mengingat akan hasilnya membuat tambah bingung.
Dalam pemikiran saya akan dicoba dalam pelaksanaan Persami dimasa mendatang khususnya Turnamen tenis yunior Piala Ferry Raturandang, akan dicoba agar setiap pertandingan tunggal khusus 10 tahun dan 14 tahun, hanya 1 orang yaitu pelatih yang diperkenankan untuk mendampingi petenis didalam lapangan. Maksudnya mencoba agar anak tersebut bisa diarahkan oleh pelatihnya. Tapi bukannya orangtua yang bukan pelatih.
Hasil Persami KTC ( 9-10 September 2006)
Rayadi Surya (KTC) keluar sebagai juara tunggal putra KU 16 tahun turnamen Persami KTC di lapangan tenis Kemayoran Jakarta. Runner Up Daniel Manoah Yosua asal Tangerang. Semifinalis Dwi S (Kaltim) dan Wahyu Setyo Bimo (Depok). Kelompok 16 tahun putri, Voni Darlina keluar sebagai juara setelah di final mengalahkan Veronika Katarina (Lampung) 43 30 ret. Semifinalis adalah Diandra Berlina (Bekasi) dan Vanessa Gunawan (DKI). Kelompok 12 tahun putra, juara Kharisma Prawinata (Kaltim) keluar sebagai juara setelah di final mengalahkan Ashar Muallidiyah (DKI) 62. Semifinalis adalah Joshua Zachari dan Nicholas Sebastian (DKI). Kelompok 14 tahun putra, keluar sebagai juara Wendy Noel dan runner up Ronny Bunarto (DKI) dan semifinalis Salman Ahmad(Serang). Kelompok 10 tahun putra keluar sebagai Juara Priank Sony, Runner Up Jeremy Liem (KTC), semifinalis Mahir (DKI) dan Armansyah (DKI). Tunggal putrid 12 tahun, Juara Suryaningsih (DKI) Runner Up Merliasyah (DKI), semifinalis Quency Ganriella dan Agatha (DKI)
PERINGKAT DUNIA
Peringkat dunia TUNGGAL PUTRA ( ATP-rank)
1. Suwandi 750
2. Elbert Sie 789
3. Prima Simpatiaji 872
4. Bonit Wiryawan 1.129
5. Andrian Raturandang 1.186
6. Sunu Wahyu Trijati 1.252
7. M.Faisal Aidil 1.274
8. Christopher Rungkat 1.365
9. Nesta Arta 1.365
10. Surya Widjaja Budi 1.422
11. Agung Bagus Dewantoro 1.422
12. Hendri Susilo Pramono 1.550
13. Sandy Purnomo 1.550
14. Anderey Setyawanto 1.550
Peringkat Ganda PUTRA
1. Bonit Wiryawan 659
2. Suwandi 731
3. Surya Widjaja 1025
4. Agung Bagus Dewantoro 1025
5. Sunu Wahyu Trijati 1103
6. Elbert Sie 1112
7. Andery Setyawanto 1112
8. Andrian Raturandang 1274
9. Ayrton Wibowo 1351
10. Febi Widhiyanto 1351
11. Faisal Aidil 1351
12. Sandy Purnomo 1502
13. Prima Simpatiaji 1675
Peringkat Dunia TUNGGAL PUTRI (WTA-rank)
1. Romana Tedjakusuma 283
2. Angelique Widjaja 320
3. Sandy Gumulya 393
4. Wynne Prakusya 423
5. Ayu Fani Damayanti 578
6. Lavinia Tananta 656
7. Vivien Silfany 965
8. Septi Mende 975
9. Lutfiana Aris Budiharto 1.125
Peringkat GANDA PUTRI ( WTA-rank)
1. Angelique Widjaja 168
2. Wynne Prakusya 188
3. Romana Tedjakusuma 197
4. Lavinia Tananta 458
5. Sandy Gumulya 517
6. Vivien Silvany 622
7. Ayu Fani Damayanti 700
8. Septi Mende 762
9. Maya Rosa 774
==================================================
Perwasitan
2 wasit internasional WHITE Badge dari Indonesia terpilih oleh Panitya Penyelenggara Asian Games DOHA bulan Desember 2006 mendatang. Kedua wasit tersebut adalah Slamet Widodo dan Ryad Amizar dari Jakarta.
PB Pelti telah menentukan wasit Indonesia yang bertugas di turnamen Women’s Cicrcuit-3 (17-23 September 2006 adalah Akhyar Matra, Herta Sekar, Dewi Fortuna, Slamet Widodo, Maimum Masri, Dedy Adhyi Nugroho, Mustafa Masyhur dan Gandes Nuraningsih. Sedangkan yang akan bertugas di Women’s Circuit-4 (24-30 Sept) adalah Dedy Adhi Nugroho, Herta Sekar, Slamet Widodo, Riyat Andrizar, Eka Rahmat, Wariman Nur, Dewi Fortuna dan Petrus Widhiyanto
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Pelatih
Perlu diketahui profesi pelatih tenis itu telah memiliki Kode Etik, yang diterbitkan oleh International Tennis Federation (ITF) . Setiap orangtua, petenis harus tahu kalau pelatihnya akan mematuhi kode etik ini.
Pelatih Tenis Wajib :
1. Memperlakukan semua siswa siswa dengan rasa menghargai sepanjang waktu bersikap jujur dan tidak pilih kasih. Memenuhi setiap janji dan perkataan sendiri, baik lisan maupun yang tertulis.
2. Memberikan umpan balik kepada para siswa dan para peserta lain dengan rasa peduli dan cocok pada yang mereka perlukan saja (tidak bertele-tele). Jangan mengulang-ulang umpan balik negatip.
3. Menghargai/mengormati hak siswa untuk berkonsultasi dengan pelatih dan penasehat lain. Bekerjasama erat dengan para spesialis lain (misalnya, pakar olahraga, dokter, fisioterapis, dan sebagainya)
4. Memperlakukan semua siswa dalam rangka kegiatan olahraga mereka tanpa memperdulikan perbedaan jenis kelamin, ras, tempat asal, kemampuan atletik, warna kulit,pandangan jenis kelamin, agama , faham politik, status social-ekonomi, dan kondisi lain apapun.
5. Mendorong, memberikan dan membantu kemandirian dan rasa tanggung jawab demi kematangan perilaku, performans, keputusan, dan tindakan para siswa itu sendiri.
6. Melibatkan para siswa dalam keputusan yang menyangkut mereka.
7. Menentukan, setelah berkonsultasi dengan para siswa dan orang-orang lain, mana informasi yang bersifat rahasia dan turut menjaga rahasia itu sendiri.
8. Menggalakkan kebiasaan saling mendukung di kalangan para siswa.
9. Mendorong para siswa saling hormat menghormati dan mengharapkan rasa hormat demi harga diri sebagai pribadi sendiri sendiri tanpa memperdulikan tingakt permainan.
10. Kapan saja menerapkan metode-metode latihan yang sepadan yang dalam jangka panjang akan bermanfaat bagi para siswa itu sendiri dan menghindarkan metode metode yang bersifat membahayakan.
11. Pastikan bahwa tugas tugas/latihan latihan yang dibebankan memang sepadan dengan usia, pengalaman, kemampuan, dan kondisi fisik serta kondisi psikologi para siswa.
12. cepat tanggap atas kekuatan yang sebagai pelatih, Anda kembangkan pada diri para siswa dalam rangka coaching dan menghindari keakraban seksual dengan para siswa yang keakraban seksualitu mungkin berkembang sebagai akibat keakraban Pelatih dengan siswanya.
13. Menghindari situasi situasi dengan para siswa yang mungkin ditafsirkan sebagai kompromi.
14. Secara aktif melarang kebiasana yang menggalakkan kesukaan poda obat obat terlarang, alcohol, rook, dan setiap bahan yang illegal.
15. Menghargai kenyatan bahwa tujuan Anda sebagai seorang Pelatih para siswa mungkin tidak selalu sama dengan tujuan siswa. Bercita citalah mencapai kesempurnaan berdasarkan tujuan tujuan realistis dan pertimbangan sepatutnya demi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
16. Menghormati perbedaan perbedaan diri dalam kalangan siswa dan selalu memikirikan kepentingan jangka panjang para siswa.
17. Memberikan kepada setiap siswa tantangan tantangan baik yang dapat dicapai maupun yang bersifat memperkuat telkad.
18. Kapan saja selalu bertindak sebagai tokoh teladan yang meningkatkan aspek aspek olahraga dan aspek aspek tenis dengan mempertahankan perilaku pribadi standar tertinggi dan memancarkan citra tenis dan citra pelatih yang menyenangkan sepanjang waktu.
19. Tidak akan memanfaatkan setiap hubungan tugas sebagai Pelatih untuk kepentingan pribadi, politik, bisnis, dengan mengorbankan kepentingan pokok para siswa.
20. Mendorong para siswa dan para dan para Pelatih lain untuk mengembangkan dan mempertahankan keutuhan dalam hubungan mereka dengan orang orang lain.
21. Menghormati rekan rekan Pelatih lain dan selalu bertindak dengan cara yang bersifat hormat dan jujur.
22. Bila diminta seorang siswa perlu mamastikan lebih dahulu bahwa hubungan pelatih-siswa terdahulu benar benar telah berakhir atas upaya siswa/orang lain secara professional.
23. Menerima dan menghormati peran para ofisial dalam memastikan bahwa kompetisi dilaksanakan dengan adil dan sesuai dengan aturan aturan yang berlaku.
24. Mengetahui dan mematuhi, peraturan dan standar standar tenis dan mendorong para siswa untuk berbuat demikian. Camkanlah aturan aturan itu secara tersurat maupun secara tersirat.
25. Bersikap jujur dan menjaga agar kualitas tidak disalahgunakan.
26. Bersikap terbuka pada pendapat dan kemauan orang lain untuk terus menerus belajar dan ingin maju.
========================================================================================
Tenis Kursi Roda
Mengenai Tenis Kursi Roda sendiri awalnya diperkenalkan di kalangan penyandang cacat dunia pada tahun 1978 oleh Brad Parks dari USA yang ternyata mendapat dukungan besar dari masyarakat disana. Dalam tempo 2 tahun berhasil mendirikan Wheelchair Tennis Association. Tenis Kursi Roda mengalami kemajuan pesat, berkembang sampai ke mancanegara terutama negara-negara Amerika, Eropa, Australia, dan Asia ( Jepang dan Israel ), sehingga pada tahun 1988 International Wheelcahirs Tennis Federation ( IWTF ) resmi berdiri dibawah International Tennis federation ( ITF ) lengkap dengan Jadwal Open Tournament yang padat disetiap negara anggota.
Pada tahun 1994 ketika Persatuan Penyandang Cacat ( PPCI ) sedang giat-giatnya menggalakkan serta menumbuhkembangkan kampanye kepedulian umum ( awareness campaign ) terhadap penyandang cacat, berhasil menangkap program International Tennis Federation Membangun Masyarakat Tenis Dunia atau lebih popular dengan “ Tennis For All “ : untuk juga diterapkan di Indonesia.
Gayung pun bersambut! International Wheelchair Tennis Federation mengirimkan atlet kursi rodanya yang bertaraf dunia Ellen DE Lange ( mantan Juara Dunia dari Belanda ) yang juga Sekretaris Eksekutif IWTF saat itu dan David Coulston dari Australia untuk memperkenalkan tenis kursi roda.
Adalah PELTI sebagai organisasi dan wadah yang berkompeten dengan cabang olahraga ini melapangkan jalan PPCI ( Persatuan Penyandang Cacat Indonesia ).
Maka lahirlah kerja bareng PELTI dan PPCI dimana PELTI yang mengerahkan pelatih-pelatihnya, diantaranya eks pemain nasional seperti Lanny Lamanauw, Irma Katimansyah, Agustina Wibisono, Ayi Sutarno, Sri Utaminingsih, Eddy Pandelaki dan Charles Rampen.
Sedangkan PPCI mengerahkan barisan penyandang paraplegianya sebagai calon pemain tenis kursi roda.
Pada tanggal 15 April 1994 bertempat di Hilton Hotel Jakarta jam 14.00 WIB, terjadilah sebuah peristiwa sejarah olahraga penyandang cacat Indonesia sebagai embrio hadirnya olahraga tenis kursi roda di Indonesia.
Berdasarkan pertimbangan pada fungsi rehabilitatif, ajang olah raga prestasi dan sesuai pula dengan motto “ Memasyarakatkan olahraga dan mengolah-ragakan masyarakat” dikalangan penyandang cacat, maka Persatuan Penyandang Cacat Indonesia memandang perlu dibentuknya suatu wadah / badan yang bertugas mengembangkan olahraga tennis kursi roda di Indonesia. Melalui Surat Keputusan Ketua Umum PB PELTI Nomor 254 Tahun 1996 tertanggal 13 Agustus 1996, badan/ wadah itu berdiri dengan nama : BADAN TENIS KURSI RODA INDONESIA – PELTI, disingkat BATESRI – PELTI.
ASPIRASI
Kenapa peserta Makassar Open 2006 sedikit ?
Pertanyaan ini muncul dari Andi Marzuki yang juga sebagai Sekretaris Pengda Pelti Sulawesi Selatan kepada August Ferry Raturandang., yang merasa keluarnya dana ratusan juta tidak diimbangi dengan hasil peserta yang datang. Pertanyaan seperti ini pernah dialami dari turnamen dari daerah2
Jawaban yang diberikan adalah kurangnya promosi sehingga tidak semua atlet yang mengetahuinya. Maklum saja surat Pengda Pelti Sulsel ke PB Pelti tertanggal 12 Agustus 2006 untuk mendaftarkan sebagai TDP sehingga dari Kalender TDP yang dikeluarkan diawal bulan Agustus 2006 belum tercantum Makassar Open 2006.
Andi Marzuki berpikir kalau Makassar Open itu dilaksanakan setelah Salonpas International (13 -19 Agustus) di Manado sedangkan Makassar Open dilaksanakan tgl 28 Agustus – 3 September 2006. Kelihatannya ada mis-informasi dalam perencanaan ini.
Sebenarnya maksud dibuat suatu TDP adalah untuk kalangan sendiri yaitu memberikan kesempatan atlet daerah tanpa keluarkan dana besar bisa meningkatkan prestasi dirumah sendiri dibandingkan jika keluar kotanya. Tetapi sebagai pelaksana berkeinginan agar diikuti juga petenis papan atas. Kekecewaan ini sudah sering terjadi. Terutama petenis putri sangat disayangkan sekali sangat sedikit yang ikut bertanding. Ada beberapa TDP yang kesulitan mendapatkan peserta putri .
Setuju atau tidak mengenai hadiah uang ke turnamen yunior !
Saya terkejut juga ketika petenis cilik usia 10 tahun berasal dari Palembang yang sedang ikuti Piala Ferry Raturandang di Jakarta , bertanya apakah ada hadiah uang sebagai pemenang. Ini berarti anak tersebut selama ini ikut turnamen selalu mendaptkan hadiah dalam bentuk uang. Nah ini suatu masalah yang cukup besar sebenarnya jika anak anak sudah ditanamkan adanya hadiah uang.
Ada yang menganggap ini masalah biasa saja tetapi bagi saya sendiri masalah ini harus mendapatkan perhatian bagi orangtua yang justru mengharapkan hadiah uang tersebut. Karena tugas Orangtua adalah menyiapkan dana pembinaan bagi putra dan putri. Dana tersebut untuk perkembangan putra putrinya baik sekolah termasuk olahraga yang akan juga mencerdaskan putra dan putrinya. Mau masuk sekolah butuh dana begitu juga untuk latihan tenis butuh dana apalagi ikuti turnamen butuh dana yang lebih besar. Ada pandangan dari Orangtua yg setuju agar diberikan hadiah uang karena mereka butuh uang transport putra putrinya. Disinilah tugas dari pelaku pelaku olahraga tenis dikota masing masing untuk menyediakan sarana turnamen sehingga bagi atletnya tidak mengeluarkan dana.
Turnamen tenis memiliki peraturan peraturan pertandingan. Salah satu contoh Peraturan yang dikeluarkan oleh International Tennis Federation (ITF) maupun PB Pelti jelas melarang turnamen yunior menyediakan uang cash kepada pemenangnya. Jadi ikutilah aturan yang sudah dibuat. Mau tahu akibatnya selama ini jika disediakan uang. Banyak atlet bukan kejar prestasi tapi kejar hadiah. Caranya, berlomba lomba menurunkan usia putra dan putri. Maka semaraklah istilah catut umur. Apakah mereka sadar apa tidak, kita kembalikan saja kepada pelaku pelaku tenis dilapangan. Ini pendapat pribadi saya tentang masalah ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
TIPS untuk orangtua Pemain
1. Berpandangan positip, pertandingan sudah ditentukan , tenang, dan santailah selama pertandingan berlangsung. HINDARI memperlihatkan emosi negatip (tampak gugup, meludah jijik kepionggir lapangan dan sebagainya) ketika putra/putrinya membuat kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan.
2. Tetaplah berusaha bersikap humor dan berusaha merasa gembira selama putra/putrinya bertanding. HINDARI bergaya negatip atau tampak terlalu kritis. Ketahuilah perlu kemampuan mengendalikan perasaan agar dapat menjadi orangtua petenis yangbaik.
3. Pegang teguhlah peran Anda sebagai oarngtua. HINDARI berlagak sebagai pelatih putra/putrinya (yaitu terlalu jauh terlibat dalam strategi, teknik, dsb)
4. Jalani;ah hidup Anda sendiri yang memang lain dari tenis. Ingat bahwa Andapun membutuhkan kepuasan emosi pribadi sendiri. Kebutuhan emosi pribadi ini jangan ditelantarkan. HINDARI usaha membuang dambaan yang belum terpenuhi lewat (keberhasilan) tenis putra/putri Anda.
5. Akui dan jujurlah bersorak atas penampilan dan usaha lawan main putra/putrid Anda. HINDARI mengabaikan atau mengkritik lawan main putra/putri Anda itu.
(Sumber dari ITF)
Tunggu Newsletter VI isinya a.l : hasil turnamen diluar negeri, Peringkat dunia, Tips untuk orangtua, pelatih, tenis kursi roda, sekelumit peristiwa sekitar turnamen, sejarah tenis dll
====================================================================================Informasi ini untuk diketahui oleh masyarakat tenis sebagai wujud nyata peran serta kami untuk memberikan informasi mengenai tenis. Kami masih membuka pintu bagi Anda yang ingin berbagi